“Mewaspadai bahaya
efek rumah kaca”
Sejalan dengan
semakin berkembang pesatnya industri-industri dunia dewasa ini, manusia sebagai
penghuni bumi, harus bersikap ekstra hati-hati terhadap dampak yang
ditimbulkannya.
Terkadang permasalahan berkembang pesatnya
industri dunia ini dianggap sebagai persoalan yang sepele dan hanya dibicarakan
oleh kalangan tertentu saja serta jarang diperbincangkan, terutama sosialisasi
kepada masyarakat luas. Masalah lingkungan ini hanya hangat dan ramai
dibicarakan kalangan akademisi atau orang yang berkepentingan saja. Padahal,
semua manusia bertanggung jawab memikirkan masalah kemaslahatan lingkungan guna
kelangsunan hidupnya di masa mendatang.
Diakui, manusia yang hidup dimasa sekarang belum
begitu merasakan efek dari semua ini. Lantas bagaimana dengan nasib anak cucu
manusia di masa mendatang ?
Euforia pasca revolusi industri terkesan
’mem-babi buta’ tanpa memperhitungkan dampak yang akan terjadi dimasa
mendatang. Hal ini diperparah lagi dengan sedikitnya kalangan yang peduli dan
mau memperhatikan masalah ingkungan. Sedikit sekali industri yang benar-benar
terbuka dan mempunyai program ramah lingkungan serta sistem pembuangan gas yang
baik. Ditambah lagi dengan kondisi masyarakat yang masih awam dan tidak mau
tahu dengan masalah yang seperti ini.
Meningkatnya kadar karbondioksida diudara
merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak dari
sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan makhluk
hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapat menyebabkan
terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal dengan
pemanasan global suhu bumi.
Pada dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya
bagi manusia. Namun, kenaikan kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan
peningkatansuhu permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan
karbondioksida yang ada di atmosfer melebihi ambang batas. Gas karbondioksida
dapat dilewati oleh semua sinar/cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Akan
tetapi ketika memantul dipermukaan bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu
akan tertahan dan terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini
persis seperti sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya
sangat panas.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan kadar karbondioksida diudara, diantaranya :
Pertama, aktivitas industri yang tidak ramah lingkungan. Hal ini
dikarenakan adanya industri yang menggunakan bahan bakar yang terbuat dari batu
bara, minyak bumi dan gas alam dalam skala yang besar. Batu bara terdiri atas
sebagian besar karbon, yang apabila dibakar kan bereaksi dengan oksigen
menghasilkan karbondioksida. Gas alam dan minyak bumi termasuk golongan
hidrokarbon, yang jika dibakar akan menghasilkan karbondioksida dan uap air.
Perlu perhatian khusus dari dunia industri agar mempunyai sistem pembuangan gas
buangan maupun limbah yang baik dan tidak mencemari lingkungan.
Sekedar perbandingan, pada tahun 1860, kadar
karbondioksida dunia asih rendah yaitu hanya 280 ppm. Akibat banyaknya
pembakaran batu bara, minyak bumi dan gas alam oleh industri, pada tahun 1960
kadar karbondioksida diudara meningkat hingga 315 ppm. Akhir-akhir ini
diperkirakan terjadi peningkatan kadar karbondioksida di atmosfer sebesar 1 ppm
per tahun (http:/cdiac.esd.ornl.gov/).
Kedua, tidak teratur dan tingginya pertumbuhan penduduk. Meskipun
kecil, pertambahan penduduk yang drastis dapat memicu meningkatnya kadar
karbondioksida di udara.
Ketiga, pembabatan pohon-pohon dihutan yang tidak ada upaya
penanaman kembali yang seimbang. Tumbuh-tumbuhan berperan sebagai penetralisir
karbondioksida.
Keempat, meningkatnya pemakaian kendraan bermotor. Bahan bakar
minyak bumi yang dikonsumsi oleh kendraan bermotor akan menghasilkan gas
buangan yang menambah kadar karbondioksida diudara. Semakin banyak jumlah
kendraan bermotor yang berbahan bakar hidrokarbon, maka kadar karbondioksida di
udara akan meningkat.
Dampak yang ditimbulkan
Efek rumah kaca dapat mengakibatkan
mencairnya gunung-gunung es didaerah kutub. Hal akan berakibat naiknya
permukaan laut yang dapat mengancam pemukiman penduduk disepanjang pantai.
Naiknya permukaan air laut dapat mengakibatkan erosi disekitar wilayah pesisir
pantai, kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, berkurangnya intensitas
cahaya didasar laut, serta naiknya tinggi gelombang air laut.
Disamping itu efek rumahkaca mengakibatkan
terganggunya keseimbangan biologis di laut sehingga dapat meningkatkan jumlah
ganggang di lautan. Beberapa jenis ganggang ini ada yang dapat mengeluarkan
racun yangmembahayakankehidupan lautdan meracuni manusia yang memakan hasil
laut.
Efek rumah kaca juga akan meningkatkan suhu
bumi sekitar 1o – 5 o C. Hal iniakan mengganggu ekosistem
dan lingkungan.
Upaya Penanggulangan
Untuk kendraan bermotor, perlu digunakan alat
penyaring khusus gas buangan pada bagian knalpot (tempat keluar gas buangan) yang
dapatmenetralisirdan mengurangi dampak negatif gas buangan tersebut. Bisa juga
dengan mengganti bahan bakar dengan bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan, seperti tenaga surya (matahari) atau biodisel. Perlu dikeluarkan
regulasi tentang usia kendraan bermotor yang boleh beroperasi agar tidak
menimbulkan pencemaran.
Untuk skala industri, perlu dibuat sistem
pembuangan dan daur ulang gas buangan yang baik. Saluran buangan perlu
diperhatikan, kearah mana akan dibuang dan haruslah memperhatikan lingkungan
sekitar.Reboisasi lahan yang gundul merupakan salah satu langkah untuk menahan
laju karbondioksida yang berlebih diudara. Termasuk penanaman pohon-pohon
disepanjang jalan raya yang dapat menetralisir pencemaran udara disepanjang
jalan raya.
BY : AriiennY aZiigHt
BY : AriiennY aZiigHt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar